My NaMe Is

Glitter Words

Kamis, 01 Oktober 2009

Renungan

Sangkakala Berubah Menjadi Pedang


Demikianlah ketiga pasukan itu bersama - sama meniup sangkakala , dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk di tiup , serta berseru : " Pedang demi Tuhan dan demi Gideon!! " ( Hak 7 : 20 )

Ayat suci di atas menjadi renungan kita semua. Apa maksud dari ayat suci tersebut teman pembaca ??

Saya akan menjelaskan ayat suci diatas. Gideon dan pasukan 300 maju ke suatu tempat perkemahan musuh dengan membawa sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam nya.
Apakah hidup kita seperti buyung kosong itu?? kita dapat renungkan bersama. Apabila tidak ada suluh Roh Kudus dalam hidup kita , maka jiwa kita akan mengalami kekosongan. Kekosongan yang saya maksud seperti tidak ada kuasa , hikmat , kasih dan pengurapan Tuhan dalam hidup kita.
Apakah kita mau seperti buyung kosong itu?? Yang tidak mendapatkan kuasa , hikmat , kasih dan pengurapan Tuhan dalam hidup kita. Tentu kita tidak mau seperti buyung kosong itu.
Oleh sebab itu Bapak Gembala terus mendorong kita untuk senantiasa penuh dengan Roh Kudus.

Ada tiga hal yang harus kita ingat. Ini merupakan pegangan dalam hidup kita semua.

1. Kesatuan umat Tuhan - ' mereka bersama - sama meniup sangkakala'.
Marilah kita terus meningkatkan doa ,pujian bersama - sama dalam kesatuan siang dan
malam.

2. Kuasa Roh Kudus - ' merka memecahkan buyung sehingga hanya obor yang nampak'.
Ijinkanlah Tuhan untuk meremukkan lapisan luar kedagingan dan keangkuhan kita supaya
bukan diri kita lagi yang kelihatan tetapi Kemuliaan Tuhan . Dengan sepatah kata saja tanda dan mujizat akan terjadi .

3. Penundukkan diri - ' Pedang demi Tuhan dan demi Gideon '
Marilah kita semakin rendah hati dan menundukkan diri kepada pemimpin yang Tuhan
angkat untuk menuntun kita ke dalam kemenanga.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates